09 Oktober 2022
Branching Out - Passion
Passion = Antusiasme, Semangat, Gairah dalam hidup.
Passionate = Orang yang bersemangat.
Dekat orang yang Passionate = semangat kembali.
Orang yang suka senyum, ceria, sukacita, semangat, belum tentu tidak punya masalah, namun ada suatu dimensi lain, yaitu mendapat kekuatan dan jaminan dari Allah yang berada di atas dari semua masalah.
Lukas 16:19-31
Lazarus sudah menderita dan berteriak kepada Tuhan sepanjang hidupnya. Orang kaya itu sudah makan enak, hidup enak sepanjang hidupnya. Ia melihat Lazarus, tapi tidak menganggap apalagi menolongnya. Itu lah hal yang menghalangi ia masuk Surga.
Lazarus duduk di pangkuan Abraham, menggambarkan ia sudah mendapat balasan atas penderitaan yang dialaminya sepanjang hidupnya. Orang kaya itu tidak bisa menikmati lagi kenyamanan yang sudah dinikmatinya sepanjang hidupnya.
Passion VS Autopilot
Bagaimana dengan kita selama hidup kita yang berputar dari pagi hingga malam, berputar terus tanpa ada suatu yang kita hasilkan dalam hidup ini.
Orang yang hidupnya berputar dari pagi hingga malam hari, harus punya Passion. Tidak boleh seperti hidup yang sudah Autopilot. Autopilot artinya hidup tanpa ada suatu semangat yang ada di dalam hatinya. Istilahnya hidup asal hidup saja, hidup mereka tidak punya semangat dan sangat monoton.
Kristus sudah mati di kayu salib tidak bertujuan agar hidup pengikutnya seperti itu. Kristus mau kita hidup merdeka dan terbebas dari keterikatan hidup seperti itu.
Kisah Para Rasul 18:24-25 (TB)
24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.
26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.
28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Ada 3 hal ciri Passion dalam kehidupan Apolos:
1. Semangat (to boil with heat - mendidih, berapi-api)
Ay.25 - Apolos semangat. Ia Yahudi perantauan. Ia berpengaruh di daerah itu. Yahudi yang fasih berbicara. Ia fasih mengatakan tentang perjanjian lama. Ia menceritakan tentang pengajaran Yohanes Pembaptis, alias belum Sinopsis Injil.
Beberapa waktu kemudian Priskila dan Akwila mengajarkan tentang Jalan Allah (Injil). hebatnya di sini adalah, bahwa Apolos dengan rendah hati, tidak sombong dan tetap mau mendengarkan pengajaran kedua wanita itu.
Kesaksian Ps.Landong:
Waktu sekolah STM diajar gurunya: "Tidak ada kata tidak bisa". Pelajarannya adalah kalau kita bilang "tidak bisa" ya memang jadinya tidak bisa.
Kita harus punya Passion agar setiap kali kita punya semangat dalam hidup kita.
2. Berani
Ay. 26 - Punya keberanian untuk memberitakan Injil.
Priskila dan Akwila menceritakan bahwa pekerjaan Apolos itu belum sempurna dan lengkap, karena ia belum memberitakan Karya Agung Tuhan Yesus yang sudah mati di kayu salib. Semenjak itu Apolos memiliki keberanian yang dahsyat untuk memberitakan Injil.
Tuhan Yesus meninggalkan murid-murid-Nya, tidak seperti Yatim Piatu, ditinggalkan-Nya Roh Kudus yang ajaib. Yaitu Roh Kebenaran yang membuat mereka menjadi Berani. (Fearless Confidence)
Ada seorang Martir yang terkenal, yaitu Polikarpus dari Smirna Turki, ia adalah uskup yang hidup 155-157 M yang menjadi murid Rasul Yohanes anak Zebedeus, yaitu murid terakhir yang mati. Polikarpus ini menjadi Martir dengan berani, ia mati ditikam.
Esensi Keberanian = Hidup dalam kebenaran
Seseorang yang hidup benar ia berhak untuk berani, karena Allah ada di pihaknya.
3. Tidak Jemu-jemu memberitakan Injil
Ay. 28 Apolos diberikan kekuatan untuk terus memberitakan Injil tanpa jemu-jemu. Apa artinya berdebat, argumen, yaitu ia menginjil tanpa menyerah. Tidak jemu-jemu artinya menyerah karena jenuh diserang oleh berbagai pihak.
Enthusiastic = Persistently.
Apolos ini memberitakan Injil tidak jemu-jemu karena ia menyadari bahwa ada suatu Kabar Baik yang harus diberitakan kepada segala makhluk, artinya ia melakukan itu dengan Kasih yang tulus, bukan karena menjalankan tugas. Ia melakukan dengan tanpa pamrih dan bertujuan agar semua lutut bertelut, semua lidah mengaku, Bahwa Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat umat manusia.
Ada suatu pernyataan dari Kapolri, " Andaikan ada komandan yang memerintahkan tidak benar, TOLAK."
Kesimpulan:
1. Berapi Api
2. Berani
3. Tidak Jemu-jemu
0 comments:
Posting Komentar