01 Oktober 2022
Jika kita mendengar istilah "Bait Allah", langsung tergambar di pikiran kita adalah suatu tempat luas dengan suatu Bangunan yang megah di tengahnya, yaitu Gedung tempat Singgasana Allah. Suatu tempat yang penuh kedamaian, kekudusan, khidmat, dan rumah bagi umat Tuhan.
Namun dalam kenyatannya, Bait Allah tidak selamanya tempat damai sejahtera, malah dianggap sebagai ancaman. Penghancuran rumah ibadah sekarang ini sudah banyak. Dari zaman dulu Bait Allah dirusak justru oleh orang yang merasa membela agamanya.
Kemuliaan Allah terasa mengganggu buat sebagian orang. Tuhan Yesus pernah menubuatkan tentang kehancuran Bait Allah. Rumah Ibadah bukan hancur hanya karena bom, batu, linggis dsb, tapi karena hati umatnya tidak lagi terpaut pada Allah.
Hari ini harinya Tuhan bag ke-8
Program Ke
"Apa yang dapat meruntuhkan Bait Allah"
Bicara tentang Bait Allah:
- Secara fisik - Bangunan batu bata
- Secara Rohani - Umat Tuhan yang beribadah di dalamnya
Lukas 21:5-6 (TB)
5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: 6 "Apa yang kamu lihat di situ — akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
Orang mengagumi bangunan Bait Allah, bukan arti dan makna Bait Allah tempat Allah berdiam di dalamnya.
Banyak orang yang sedih karena gerejanya dihancurkan. Itu hanya gedung gereja nya saja. Hudson Taylor, "Darah orang benar, adalah benih pertumbuhan Gereja". Kematian orang benar menjadi bibit berdirinya Gereja. Orang Kristen yang membangun Gereja adalah orang Kristen yang militan.
Apa yang bisa meruntuhkan Gereja:
1. Perpecahan di dalam jemaat
Iblis seperti singa yang berkeliling mencari orang yang bisa ditelannya. Dari zaman dulu iblis sudah seperti itu, tapi Gereja terus berdiri. Mengapa, karena ada kesatuan persaudaraan di dalam Kristus. Tiba saat nya zaman sekarang ini , yaitu Kristus sudah mulai ditinggalkan karena jemaat saling menjelekkan satu sama lainnya. Gereja yang tidak bertepuk tangan, menjelekkan Gereja yang sorak sorai dan bergirang. Pendeta yang satu mulai mengkritik Pendeta lainnya.
2. Tidak menjalani Perintah Tuhan
Masing-masing menjalani programnya sendiri. Mereka tidak sadar bahwa Orang Kaya di Gereja seringkali punya program sendiri di Gereja. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan Tuhan.
3. Orang yang melayani Tuhan tapi tidak hidup dalam kesucian
Orang yang menyebut dirinya majelis, tapi tidak hidup kudus. Singers tapi selingkuh. Pendeta tapi pukul anak.
Sekaranglah saatnya semua jemaat Gereja di dunia ini, bergandengan tangan menuju ke Surga dalam kesucian Allah.
Amin
0 comments:
Posting Komentar