18 September 2022



18 September 2022

1 Samuel 2:11-17, 25, 29 (TB)
11 Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli. 
12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, 
13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. 
15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja." 
16 Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan." 
17 Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN. 
25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka. 
29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?:
30 Sebab itu — demikianlah firman TUHAN, Allah Israel — sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang — demikianlah firman TUHAN —: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.

Apa yang harus kita kerjakan dalam mengajak keluarga melayani Tuhan:

1 To Build my Family - Membangun keluarga kita
Orangtua berperan aktif dalam perkembangan anak-anaknya. 
"My greatest contribution may not be something I do, but someone I raise"
Andy Stanley
Peranan terbesar hidup kita adalah pada waktu anak kita bertumbuh besar sesuai dengan firman Tuhan.

Amsal 29:15 (TB) Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.

Amsal 19:18 (TB) Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.

2. Your family is what you fighting for - Keluarga kita adalah sesuatu yang kita perjuangkan
Kita tidak pernah bisa memilih siapa yang akan jadi keluarga kita, tapi kita bisa menentukan masa depan keluarga kita. Keluarga kita adalah hadiah terbesar dari Tuhan buat kita.
Bagaimana pun kondisi keluarga kita, layak diperjuangkan. Ketidakharmonisan, pertengkaran, ketidakcocokan, penderitaan, masalah, dsb, itulah yang wajib kita perjuangkan.

3. Keluarga kita membutuhkan keberadaan kita
Love = Time

Keluarga membutuhkan kita, bukan hanya uang, tapi keberadaan kita.
Kalau kita mengasihi seseorang, maka kita akan mengalokasikan waktu khusus kita buat keluarga kita. Mungkin bukan seluruh waktu kita, tapi berikan waktu khusus yang berkualitas bagi keluarga kita. Keseimbangan itu sangat penting.

Keluarga ada sentra pusat pelayanan Tuhan, jangan sebaliknya sampai pelayanan mengabaikan keluarga.

Keluarga itu tempat kita belajar:
Keluarga yang harmonis itu harus diusahakan (work it out), tidak bisa terjadi dengan sendirinya.
Memberikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita bersama.

Amin 

0 comments:

Posting Komentar